(UNDER CONSTRUCTION)
Terhadap
Kuliah You Tube bertajuk:
"HAKIKAT ALAM SEMESTA"
oleh :
AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.
- Al-Anbiya 21:30 - َجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّۖ
“Dan Kami jadikan dari air, tiap-tiap benda yang hidup”
Komen bagi video klip #1:
Berkenaan maksud tersirat perkataan ٱلْمَآءِ dalam Ar-Ra'd 13:17 dan Al-Anbiya 21:30 dan ٱلسَّمَآءِ dalam Ar-Ra'd 13:17 berbanding dengan terjemahan tradisional nya mengikut konsep literal sebagai “air” atau:” hujan” ; berbanding pemahaman abstrak dengan terjemahan bahasa kiasan
Soalan :
Bagaimana kah Allah SWT memberikan manusia Hidayah Langsung menggunakan konsep Aarsh
Jawapan :
Ar-Ra'd 13:17
أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌۢ بِقَدَرِهَا فَٱحْتَمَلَ ٱلسَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًاۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبْتِغَآءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَٰعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُۥۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْحَقَّ وَٱلْبَٰطِلَۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَآءًۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى ٱلْأَرْضِۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ
A. Terjemahan / Tafsiran Tradisional Ibn Kathir [konsep terjemahan bahasa Arab secara makna literal]:
Ia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu membanjiri أَوْدِيَةٌ tanah-tanah lembah (dengan airnya) menurut بِقَدَرِهَا kadarnya yang ditetapkan Tuhan untuk faedah makhlukNya, kemudian banjir itu membawa زَبَدًا buih yang terapung-apung. Dan dari benda-benda yang dibakar di dalam api untuk dijadikan barang perhiasan atau perkakas yang diperlukan, juga timbul buih seperti itu. Demikianlah Allah memberi misal perbandingan tentang perkara yang benar dan yang salah. Adapun buih itu maka akan hilang lenyaplah ia hanyut terbuang, manakala benda-benda yang berfaedah kepada manusia maka ia tetap tinggal di bumi. Demikianlah Allah menerangkan misal-misal perbandingan.
B. Terjemahan / Tafsiran [konsep bahasa kiasan] :
Dia mengalirkan مَآءً (secara kiasan :“cecair hidayah Ilahi” atau “air hidayah Ilahi”) dari ٱلسَّمَآءِ (secara kiasan bermaksud, dari apa tahap kepahaman yang anda miliki : “di atas tahap kepahaman kamu"), dan lembah-lembah mengalir mengikut bahagian-bahagian nya. Dan dengan itu, "hujan yang lebat” boleh mebawa buih yang bersampah” ... Mengenai apa yang memberi manfaat kepada manusia, ia kekal dalam (apa yang kamu fahami) Ard.
C. Perbincangan Rumusan :
- Allah SWT menurunkan مَآءً cecair (atau secara metafora - "cecair hidayah Ilahi") dari ٱلسَّمَآءِ.
- Perkataan ٱلسَّمَآءِ mewakili secara metafora "apa yang ada di atas tahap kepahaman kamu",
- Allah SWT mewakili, secara metafora petunjuk Allah yang datang se-olah-olah semacam "cecair" atau "air" yang datang dari Allah (tentu saja, secara metafora "di atas" - "kepahaman yang lebih tinggi daripada kepahaman dangkal manusia").
- Jadi "cecair" atau "air" dari ٱلسَّمَآءِ - dan kemudian mengalir dalam pembahagian dalam saloran "lembah yang mengalir dalam pembahagian" (secara metafora "lembah" ini adalah petunjuk yang datang, dan petunjuk itu mengikuti jejak skema manusia pada waktu "turun nya cecair itu") .
- Jadi "lembah" mewakili "skema" anda dan apa sahaja "petunjuk baru yang turun" ini sama ada mengikut skema yang betul dan menjadikannya lebih kaya dan sihat dan lebih bahagia, atau mengikut skema yang salah,
- dan dengan skema salah anda pada waktu berkenaan - anda akan menolak bimbingan, pedoman, panduan, petunjuk yang datang dari Allah SWT
- Cuba bandingankan skema anda dengan cermin mata berwarna apabila Allah SWT memberi anda petunjuk yang betul tetapi cermin mata berwarna anda akan menolaknya.
D. Kesimpulan :
- Allah SWT PASTI MEMBERI PETUNJUK KEPADA SETIAP MANUSIA SEPANJANG MASA !! TIDAK BERHENTI !!!!! DIA TIDAK MENCIPTA KITA, TETAPI DIA MELUPAKAN KITA !!!! DIA MENCIPTA KITA, DAN SECARA PANTAS MEMBIMBING KITA!!!!!!
- Tetapi skema minda [weltanschauung] anda sendiri yang SUDAH ROSAK !!!!! Sama seperti cermin mata berwarna ia tidak akan membenarkan semua warna bimbingan untuk menembusinya. Jadi apa yang anda lakukan ? - anda memilih sebeberapa untuk diterima, atau menolak sebeberapa. Atau tolak semuanya.
- Jadi cecair ini turun dan menyuburkan skema untuk membaiki weltanschauung yang anda miliki
2.
AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA
- Ar-Ra'd 13:2 - يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ يُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ
Ia menerangkan tanda-tanda kekuasaanNya satu-persatu,
Siapa matahari siapa bulan siapa air siapa malam siang siapa diri kita
- Az-Zumar 39:62 - ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ
Allah Yang Menciptakan tiap-tiap sesuatu, dan Dia lah Yang Mentadbirkan serta menguasai segala-galanya.
- Alam Semesta dari mana.
- Innalillah hakikatnya dari apa.
- Pohon itu siapa.
- Matahari itu siapa.
- Bulan itu siapa.
- Diri kita itu siapa.
- Wujud kerana Allah, Tiada yang wujud tanpa Dia.
- Dia semua nya.
- Tidak ada sesuatu yang tampak selain
- hanya Dia semua.
- Contoh yang paling kecil kita sebut Istiqlal. Hanya ada satu Istiklal. Ada mimbar ada kubah, ada mihraj ada menara tinggi, siapa itu semua. Itu istiklal. Siapa sebenarnya yang tampil dalam bentuk menara, kubah, karpet, tempat wudhu semuanya bahagian yang tidak terpisah dari istiklal. Kalau di korek hancur luluh semuanya jadi atom. Sekecil atom semua nya dari istiklal.
Komen bagi video klip #2:
Perkataan istiqlal tiada dalam al-Quran. Ia adalah perkataan arab tiada kaitan langsung dengan tajuk ceramah Hakikat Alam Semesta yang cuba disampaikan dalam video you tube ini.
Istiqlal dalam bahasa Arab bermaksud 'Kemerdekaan' - lambang toleransi beragama dalam bahasa Melayu. Nama ini diambil Pak Sukarno sebagai nama Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia.
Soalan saya : Adakah tuan Prof cuba gunakan perkataan Istiqlal itu sinonim dengan maksud "Tuhan yang Satu" ?
- Itulah hakikat Laa ila ha ilallah Tidak ada Mu melainkan Engkau semuanya.
- Apabila kita sudah fana' itulah jiwa. Jiwa itu menghancurkan. Kita sudah kiamat.
- Tetapi selama masih ada 'aku', ada 'engkau' ada 'mereka' ada 'pohon' ada 'burung' ada 'laut' istiklah nya dimana
- yang tampil dalam jumlah begitu banyak adalah istiklah itu, jadi yang satu itu yang banyak itu, yang banyak itu adalah yang satu itu.
- Itu namanya Tauhid.
- Beda Tauhid dengan Wahid.
- Wahidun itu ada satu, ada dua, ada tiga.
- Ahadun tidak ada dualitas nya.
- Allah Hu Ahad - Allah itu Maha Tunggal maka itu kita harus bertauhid.
- Tauhid dalam bahasa Arab maknanya 'menyatukan' yang banyak itu menjadi Satu.
- Bukan Tauhid itu maknanya Tuhan di atas kita makhluk dibawah
- Selama ada dualitas nya itu bukan Tauhid.
- Maka itu puncak pencarian seorang hamba ketika itu sudah sampai kapada Akhir Angka yang tidak ada dualitas.
- Dalam Islam yang di Sembah dan Yang menyembah itu menjadi Satu ang Memuji dan di Puji itu Satu. Kita tidak ada.
- Dengan itu jangan salahkan kalau sesaorang itu mengatakan Tidak ada lagi Selain Allah, Yang di hadapi Allah. Semuanya Allah.
- Al-Baqarah 2:115 فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا۟ فَثَمَّ وَجْهُ ٱللَّهِۚ - maka ke mana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk mengadap Allah) maka di situlah arah yang diredhai Allah;
Wajah Allah yang abadi
Tiada wajah lain
- Ini perbedaan kiamat [tasauf] dan fizikal – diatas langit masih ada langit berlapis-lapis
Apa lagi balum naik ke langit masih berpijak di bumi sudah berani
menkafirkan, memusyrik kan berasa lebih bijak dari orang lain
- Mari kita kembalikan kepada Allah SWT
Ya Allah alangkah fakirnya miskin nya aku
Mari introspek diri sendiri
- Tajuk "HAKIKAT ALAM SEMESTA" membayangkan akan ada satu kupasan mendalam dan menarik menambahkan ilmu mengenai realiti; fakta; kebenaran dan pernyataan kebenaran mengenai Alam Semesta
- Sayang sekali tidak ada diberikan jawapan tuntas pada soalan: APA ITU ALAM SEMESTA? Penonton yang berfikiran kririkal nyata masih terpinga=pinga mencari jawapan APA ITU ALAM SEMESTA?
- Sentuhan hebat hanya berkisar kepada persoalan-persoalan asas yang sudah biasa kita mendengarnya bagi Ilmu Tasauf walaupun ramai belum sampai ke tahap optimum untuk berpidato secara ilmiah, memang sudah kerap kebanyakan kita mengetahui perkataan-perkataan berikut di sebut-sebut :
- siapa matahari ; siapa bulan ; siapa air ; siapa kubah ; siapa karpet ; siapa menara ; siapa malam ; siapa siang ; akhirnya siapa diri kita
- Ini semua bahan-bahan modal lapok asas di ulang ulang berkali kali basic components yang sama bagi kajian ilmu Tasauf
- Tetapi tidak ada langsung penjelasan yang diberikan untuk menjawab soalan tajuk pokok apa itu Hakikat Alam Semesta.
- Dan juga tidak ada langsung usaha untuk menjelaskan ilmu sebenar mengenai Alam Semesta yang sudah sedia Allah SWT berikan didalam al-Quran. Agak mustahil tuan Prof tidak tahu !
**************************'***
Al-Quran menyediakan prosedur dasar secara khusus yang merupakan sebahagian dari ٱلْمُلْكُ, bagi membantu memahami kewujudan manusia di Alam Semesta Fizikal. Prosedur dasar - menghormati / memahami hak tanggungjawab masing-masing,
- (rakan pasangan; pemimpin ummah - kesemuanya akan diberi ganjaran yang dijanjikan kepada semua ummat manusia yang berbeza ٱلدِّينِ )
- kata kerja "jatuh" - kita akan faham maksudnya apabila melihat epal jatuh dari pokok
- dan apabila Allah SWT menyebut "jatuh" dalam Al-Quran anda akan memahami tindakan, gerakan kata kerja "jatuh" itu
- kemudian melalui عِبْرَةٌ cuba dapatkan pemahaman abstrak mengikut konteks penggunaan perkataan "jatuh" itu - contoh "turun pangkat".
- Sudah tentu Allah SWT menguasai segala-galanya tetapi manusia mempunyai kehendak bebas maka kita tidak boleh menggunakan tafsiran "kekuasaan" / "kerajaan" sebagaimana kebanyakan ulama yang menterjemah berbuat demikian.
- Sebenarnya istilah "kekuasaan" / "kerajaan" tidak sesuai sebab manusia DI BAWAH KEDAULATAN dan RAHMAH Allah SWT - tetapi kita juga diberi KEMAHUAN BEBAS yang luas. Ppastinya konsep kehendak bebas bercanggah dengan perkataan "Kekuasaan" / "Kerajaan".
- Setiap istilah dalam Quran mempunyai dimensi tersendiri (sempadan spesifik definisi semantik) .
- Istilah ٱلْمُلْكُ dalam Quran merujuk kepada Tadbir Urus (“governance” - bukan Kekuasaan atau Kerajaan)
- Allah SWT tidak mengongkong, menguasai hidup kita. Allah memberi kita banyak ruang untuk berfikir dan membuat pilihan tindakan mengikut Kehendak Bebas.
- Dalam al-Quran terdapat hubungan yang jelas antara ٱلْمُلْكُ (Tadbir Urus / Governance) dan ٱلدِّينِ (sistem peraturan yang ditetapkan Allah SWT).
- Sebaik sahaja anda memahami konsep Tadbir Urus ٱلْمُلْكُ, anda boleh menerapkannya dalam pelbagai cara untuk memahami peranan kita dalam Alam Semesta Fizikal ini. Anda kemudian boleh memahami apa yang dibawakan oleh Al-Quran supaya kita boleh menentukan peranan kita dengan tepat mengikut Al-Quran.
dari sudut itu perkataan Tadbir Urus bermaksud satu set menyeluruh "buku manual" peraturan yang mana dengan nya kita beroperasi tetapi kita masih mempunyai banyak ruang untuk kehendak bebas.
Soalan : Adakah Alam Semesta Fizikal itu ٱلدِّينِ?
Jawapan: TIDAK ! Alam Semesta Fizikal adalah sebahagian daripada ٱلدِّينِ - iaitu sistem berfungsi yang ditetapkan dalam Al-Quran dan merangkumi sekurang-kurangnya 2 bahagian :
[1] وَٱلْأُولَىٰ iaitu Alam Semesta Fizikal dimasa Kehidupan dunia, danDan oleh itu ٱلْمُلْكُ juga TIDAK TERHAD kepada Alam Semesta Fizikal وَٱلْأُولَىٰ bahkan konsep tadbir urus terpakai juga juga di Alam Semesta Ghaib iaitu ٱلْءَاخِرَةُ
Soalan :APA TUJUAN ALAM FIZIKAL (kepada manusia)?
Jawapan : Untuk memberi kita peluang mempelajari ٱلْمُلْكُ Tadbir Urus dan mengalami sebahagian daripada ٱلدِّينِ - (apakah maksudnya ?) :
Allah boleh memberi kita akses kepada Kesedaran Kehidupan ءَاخِرَةِۚ semasa di dunia, dan dengan itu memahami ٱلدِّينِ secara PENUH ! - (bukan hanya alam semesta fizikal) iaitu "dengan meletakkan kita terus di ءَاخِرَةِۚ !" Dan Dia juga boleh memberi Kesedaran Masa sekiranya kita wujud sebelum kelahiran fizikal, tetapi tidak - Allah yang memilih untuk memberi kita Kesedaran iaitu semasa kewujudan kelahiran fizikal.
Kenapa? Kita dilahirkan sebagai batu tulis kosong :
- النفس (diri hakiki kita) berdamping melekat pada badan fizikal ini,
- kita berlatih di Alam Semesta fizikal ini
- keupayaan menggunakan istilah dan bahasa akan bertambah secara meluas dalam komunikasi kehidupan
- dan keupayaan begitu akan dibawa ke ءَاخِرَةِۚ.
An-Nahl 16:78 وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔ
Manusia mempunyai kehendak bebas untuk melakukan banyak perkara seperti pembangunan diri dan memindahkan ilmu merentas generasi (kita merujuk kepada apa yang dilakukan oleh seorang guru) untuk mengajar anak-anak sesuatu ilmu sebagai sebahagian amalan "zakat"
Implikasi kesedaran terhadap Alam Semesta itu sendiri ialah:
1. " النفس manusia (iaitu bahagian yang tidak mati) berpegang kepada apa yang kita pelajari dari Alam Semesta Fizikal ini". النفس tidak mati walaupun semasa ءَاخِرَةِۚ.
2. Bekalan terakhir (keterikatan) ini boleh menjadi Musuh Terburuk kita SENDIRI di ءَاخِرَةِۚ
Apa maksudnya ?
Kita perlu BELAJAR SEMULA – BUANG YANG KEROH dan AMBIL YANG JERNIH (bersihkan "cawan" qalbu, nyahkan segala sampah sarap). Belajarlah semula dengan ilmu "air bersih", serapkan idea baru pemahaman baru lebih sesuai ke dalam عرش anda - weltanschauung anda, dan berusaha membangunkan diri dengan memperolehi pengetahuan baru (yang benar apa yang terkandung didalam al-Quran).
- kerana di ءَاخِرَةِۚ nanti tidak akan ada peluang lagi untuk belajar secara formal - mencari guru, merujuk kepada ustaz atau membaca kitab dan sebagainya.
- Jika النفس anda baru sedar ketika itu apa yang anda pelajari itu salah, ia sudah terlewat, tiada ampun maaf lagi, anda akan terus terjebak dalam kitaran buruk ٱلْحَسِيبُ (yang berlaku dalam alam semesta ءَاخِرَةِۚ iaitu sementara menunggu saat menerima keampunan dari Allah SWT semasa dalam tempoh ءَاخِرَةِۚ ini atau pun menunggu lebih lama lagi hingga hari بِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ dan يَوْمِ ٱلدِّينِ Begitulah janji Allah SWT. َ
Soalan:
Apa sahaja yang kita faham akan kekal bersama kita walaupun kita lupa setelah menghafal ayat-ayat al-Quran tertentu.Jawapan:
Ya bahagian yang kita hafal kita bawa bersama. Maka sebab itu memahami Al-Quran "dengan betul" memberi peluang anda munafaatkan ilmunya di ءَاخِرَةِۚ kelak.- Menghafal al-Quran tanpa memahaminya ia seperti memikul buku-buku yang anda tidak faham apa faedahnya kepada anda.
- Memahami adalah lebih penting daripada bacaan dan juga hafalan tanpa pengertian.
- Apa yang kita pelajari (betul atau salah) akan menjadi sebahagian dari النفس diri sendiri dalam kehidupan fizikal ini, dan itulah yang akan menjadi bekalan ilmu terakhir untuk dibawa bersama ke ءَاخِرَةِۚ.
- tetapi bekalan ilmu yang bakal dibawa bersama itu boleh juga menjadi Musuh Terburuk kita sendiri jika kita terlalu yakin tentang keadaan buruk baik nya dan enggan berusaha membaikinya jika ia buruk, enggan belajar semula semasa dalam kehidupan fizikal hari ini.
Soalan : Adakah ءَاخِرَةِۚ Sebahagian daripada "ٱلدِّينِ"?
Jawapan: Ya ! Pasti. Bukan sahaja sebahagian Alam Semesta fizikal
Soalan : Adakah terdapat Komunikasi antara Alam Semesta Fizikal Ini dan ءَاخِرَةِۚ?
Jawapan : Ya! Pasti
- Nafs النفس, diri sendiri akan bertahan tetap hidup di alam ءَاخِرَةِۚ ketika jasad sesaorang telah mati meninggalkan Alam Semesta. النفس tidak akan kembali ke jasad fizikal masa depan (tidak ada konsep "reincarnation" dalam al-Quran).
- النفس hanya boleh berkomunikasi (akan menyeberang "masuk ka atau keluar dari alam ءَاخِرَةِۚ") untuk bertemu dengan satu atau pun lebih نَفْسٌ (manusia lain yang masih hidup)!
Al-Quran tidak menyokong konsep penjelmaan semula dalam badan fizikal kedua. Tetapi Al-Quran memberitahu bahawa sesuatu نَفْسٌ yang sudah berada di alam ءَاخِرَةِۚ boleh berkomunikasi dan berhubungan dengan beberapa نَفْسٌ manusia yang masih hidup di Alam Semesta fizikal dan sebaliknya.
Terdapat begitu banyak contoh dalam Al-Quran sehingga Muhammad SAW sebagai Nabi dan sebagai Rasul dapat berkomunikasi dengan pelbagai نَفْسٌ yang berbeza dari ءَاخِرَةِۚ.
Jibril kembali (setelah menjadi Musa sebagai penduduk bumi) sebagai نَفْسٌ Musa. نَفْسٌ diri Musa di akhirat dirujuk sebagai Jibril dalam peranan khusus Jibril sebagai penyampai mesej daripada Allah SWT. Musa adalah orang fizikal yang wujud sebagai penduduk bumi.
Mungkinkah sesuatu pembelajaran berlaku dalam komunikasi antara duniawi dan akhirat jawapannya adalah ya.
Soalan :
Apa yang berlaku kepada نَفْسٌ kita pada masa kematian?
Jawapan :
Sama ada pergi ke salah satu daripada 3 tempat, iaitu:
1. ٱلْحَسِيبُ - keadaan proses gantungan (adjudikasi - rujuk siri Sulaiman - tentang orang yang menunggu adjudikasi ٱلْحَسِيبُ) tempoh yang ditentukan oleh setakat mana pencapaian kecekapan tertentu yang diwajibkan.
- Proses ٱلْحَسِيبُ ini meliputi mereka yang tidak belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus semasa hidup di alam semesta fizikal dahulu dan yang akan diwajibkan mempelajarinya semasa ٱلْحَسِيب
- Allah SWT jelas telah memberitahu kita bahawa ٱلْحَسِيبُ itu berlaku ATAU proses perakaunan akhir diri anda itu mungkin bermula dalam kehidupan di alam semesta fizikal hari ini - proses perkaitan نَفْسٌ anda, perhubungan dua hala نَفْسٌ anda, dengan sesuatu نَفْسٌ dari جحيم boleh mungkin berlaku dalam kehidupan alam semesta fizikal hari ini,
- yang mana kita mentakrifkannya sebagai pasangan antara نَفْسٌ dari جحيم dan نَفْسٌ manusia masih hidup di alam semesta fizikal hari iniyang ditakrifkan sebagai جهنم - itu perhubungan satu sama satu, ada juga keadaan hubungan satu kepada banyak.
2. ٱلْفِرْدَوْسِ - keadaan dimana anda boleh memahami istilah dan ٱلْمُلْكُ tadbir urus supaya anda tidak perlu melalui proses gantungan ٱلْحَسِيبُ sementara menunggu untuk "dilatih dalam tadbir urus".
Yang belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus boleh terus ke ٱلْفِرْدَوْسِ - tanpa hisab حِسَابٍ atau dalam Al-Baqarah 2:212 Allah SWT nyatakan sebagai بِغَيْرِ حِسَابٍ :
Al-Baqarah 2:212 :
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواۘ وَٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ فَوْقَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِۗ وَٱللَّهُ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ
بِغَيْرِ حِسَابٍ
3.جحيم - anda boleh pergi terus ke .جحيم sejurus selepas kematian, ya, serta-merta, ditakrifkan sebagai keadaan "mata terbuka luas" dalam kegelapan
- Ingat bahawa نَفْسٌ anda tidak mati, hanya jasad badan fizikal anda yangmati. Jadi anda boleh berakhir di sana di .جحيم untuk waktu yang lama mungkin sehingga keabadian. Sudah tentu ada kemungkinan cara untuk keluar dari .جحيم Allah SWT menjelaskan tentang ini dalam Al-Quran.
- Mereka di akhirat yang telah belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus yang kemudiannya mahir dalam ٱلْمُلْكُ boleh terus ke ٱلْفِرْدَوْسِ di sana mereka bersedia untuk meneruskan proses pembangunan diri tanpa kekangan badan fizikal ini lagi. Anda telah membangun di luar keperluan fizikal kewujudan duniawi untuk bermula dengan memahami semantik konsep fizikal sebelum anda boleh melakukan persilangan kepada kefahaman abstrak.
Jadi anda boleh masuk ke dalam aliran anda selamat daripada dipijak seperti dalam keadaan جحيم anda selamat dari kongkongan itu, maka itulah kehidupan ءَاخِرَةِۚ.
- Tetapi jika anda tidak belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus sewaktu kehidupan duniawi fizikal hari ini dan jikalau anda pula seorang yang baik (walaupun anda menyekutukan Tuhan secara sedar atau tidak) tetapi anda percaya kepada Allah SWT sebagai SATU anda perlu melalui tempoh penghakiman ٱلْحَسِيبُ yang agak lama, hanya Allah SWT yang mengetahui, anda terpaksa menunggu sehingga anda telah selesai mencapai tahap kompetensi yang diperlukan untuk dibenarkan masuk ke ٱلْفِرْدَوْسِ.
- Mereka yang tidak mempelajari tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus dalam kehidupan fizikal hari ini akan diwajibkan juga untuk belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus semasa ٱلْحَسِيبُ.
- Mengapa? Kerana hanya bagi mereka yang lulus yang dibenarkan meneruskan ke ٱلْفِرْدَوْسِ adalah, hanya mereka yang memahami bagaimana sistem ٱلْمُلْكُ tadbir urus dan bagaimana ٱلدِّينِ beroperasi dan mereka sudah memahami peranan yang perlu mereka mainkan, iaitu membantu sistem berfungsi, jadi jika anda tidak tahu bagaimana sistem berfungsi atau pun tidak tahu sistem apa-apa yang wujud, atau ٱلْمُلْكُ sistem tadbir urus apa yang digunakan, terminologi dan peraturan dan peranan mana perlu difahamkan, dan lain-lain - maka apakah faedah nya yang anda harus berada dalam ٱلْفِرْدَوْسِ?
Jadi anda perlu melalui proses adjudikasi حِسَابٍ iaitu tempoh perantaraan sehingga anda telah menguasai sedikit pengetahuan tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus.
- Jadi jika di ٱلنَّبِيِّۦنَ anda akan dipaksa memasukki proses حِسَابٍ untuk mendapatkan ilmu pemahaman tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus, persoalannya bukankah lebih lojik dan bijak lebih baik anda belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus di sini sekarang dalam kehidupan fizikal hari ini !
- Ya sudah tentu anda lebih mudah berpeluang untuk belajar tentang ٱلْمُلْكُ tadbir urus dalam hidup di alam semesta fizikal hari ini kerana anda masih ada al-QURAN !!!
- Maka memang elok lah jadikan diri anda dibantu oleh al-Quran hari ini berbanding di ءَاخِرَةِۚ nanti untuk mengembangkan kecekapan pemahaman ini kerana akhirnya (pada masa itu di ءَاخِرَةِۚ) anda masih perlu mempelajarinya juga, tetapi dalam keadaan terpaksa, akan berada dalam keadaan yang jauh lebih buruk dalam حِسَابٍ.
- Lagi pun mereka yang sedang berada dalam حِسَابٍ tidak mempunyai akses kepada Al-Quran langsung !! Jadi bagaimana agaknya mereka akan belajar?
- para mereka النُّفُوسُ (an-Nufuus) dari alam ٱلْحَسِيبُ (bilangan satu atau beramai) menyilang masuk ke alam semesta fizikal untuk bersahabat dengan أَنفُسَكُمْ diri manusia tertentu yang hidup, yang dijangka boleh memberikan mereka kemudahan لِلْيُسْرَىٰ untuk membantu mereka belajar secara mutlak.
- dan Al-Quran berkata demikian. Ini disebut يُسْرَ dalam al-Quran Al-Layl 92:7 فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ Maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesenangan (Syurga).
- (apabila kita terbitkan - berikan maklumat pembelajaran kepada mereka yang berada di ٱلْحَسِيبُ). Ini adalah istilah nya dan jika anda tidak memahami istilah ini, anda tidak akan faham bagaimana anda sesuai dengan keseluruhan model tadbir urus ٱلْمُلْكُ dan sistem berfungsi ٱلدِّينِ ini.
Soalan:
Apakah Peranan kita di Alam Semesta ini?
Jawapan:
Kami mempunyai banyak peranan penting:
1. Sebagai أَنفُسَ Diri fizikal Penduduk Bumi:
- Kita boleh belajar mengembangkan ilmu diri dari banyak sumber, termasuk secara langsung dari Allah SWT (melalui Solat).
- Kita tidak perlukan perantara walaupun melalui ٱلنَّبِيِّۦنَ
Allah memelihara kitab ini supaya kita boleh gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi secara langsung dengan-Nya jika kita mengaji dengan betul dan memahami setiap istilah dengan kaedah morfologi nya betul.
- Kita boleh mengajar orang lain (ini juga bentuk zakat) termasuk kepada أَنفُسَ dan النُّفُوسُ dan juga ٱلنَّبِيِّۦنَ.
2. Sebagai النُّفُوسُ semasa berada di alam ءَاخِرَةِۚ (iaitu sejurus kematian fizikal) نَفْسٌ diri kita (yang tidak mati) masih lagi dibenarkan untuk terus belajar mengembangkan diri (untuk menuju ke arah mendekatkan diri dengan Allah SWT) menunggu (untuk ditingkatkan perjalanan "ke atas" menuju ٱلْفِرْدَوْسِ .
- iaitu anda akan terlepas dari penyiksaan جحيم (dimana kemungkinan akan "dipijak-pijak" sewaktu didalam جحيم) sejurus selepas kematian fizikal:
- Ilmu Allah SWT adalah tidak terhingga. أَنفُسَ anda akan terus berpeluang untuk berkembang semasa didalam alam ءَاخِرَةِۚ dan anda akan berasa seronok mendekatkan diri kepada Allah kerana semakin anda faham dan semakin banyak pengetahuan anda tentang sistem ٱلدِّينِ (ciptaan oleh Allah SWT ini selain tentang Allah sendiri), maka akan semakin dekat anda dengan Nya - iaitu dikurniakan status istimewa مَلَٰٓئِ' (unsur ٱلْمَلٰٓئِكَة)
- Itulah sebabnya ٱلْمَلٰٓئِكَة dikenali dalam al-Quran sebagai طير (mereka sentiasa "terbang ke atas"). Jadi mereka yang berada di ٱلفِرْدَوْسِ adalah calon menjadi ٱلْمَلٰٓئِكَة jika tidak dalam semua aspek (ملك) - ٱلْمَلٰٓئِكَة) Allah yang memilih itu sudah tentu. Dan semakin mereka tahu semakin mereka faham semakin dekat dan tinggi mereka secara kiasan semakin dekat pada Allah SWT.
- Dan semasa di ٱلْفِرْدَوْسِ kita sebagai النُّفُوسُ boleh bekerjasama tolong menolong antara satu sama أَنفُسَ lain-lain iaitu akan bersama-sama belajar dan membangunkan diri.
- Dan kita juga boleh sama-sama membantu kalangan أَأَنفُسَ iaitu diri manusia tertentu yang masih hidup sebagai penduduk bumi fizikal.
- Iya benar kita juga boleh membantu mereka. Sebagaimana ٱلْمَلٰٓئِكَة diterangkan dalam Al-Quran, أَنفُسَ di ءَاخِرَةِۚ juga boleh belajar daripada أَنفُسَكُمْ penduduk bumi yang juga sebahagian dari ٱلْمَلٰٓئِكَة
- Ingat - Allah SWT juga boleh memberi hidayah kepada penduduk bumi أَنفُسَكُمْ ertinya dalam kehidupan fizikal ini.
- Sebahagian dari ilmu yang mereka أَنفُسَكُمْ telah perolehi mungkin juga telah melepasi ٱلْمَلٰٓئِكَة !!
- Ya sesetengah ٱلْمَلٰٓئِكَة tidak tahu apa yang أَنفُسَ di bumi fizikal sudah tahu.
- Al-Quran menjelaskan bahawa bahkan sebahagian ٱلنَّبِيِّۦنَ dan riwayat Muhammad SAW ada direkodkan bahawa SAW bersabda: "Ada sebahagian ٱلْمُسْتَقِيمَ (mukmin) yang dicemburui oleh ٱلنَّبِيِّۦنَ, kenapa? Kerana ٱلْمُسْتَقِيمَ lebih mengetahui daripada mereka ٱلنَّبِيِّۦنَ. Al-Quran memberitahu kita kadang-kadang mereka ٱلنَّبِيِّۦنَ datang untuk belajar daripada ٱلْمُسْتَقِيمَ.
3. Bagi sesetengah orang mereka menjadi النُّفُوسُ di ءَاخِرَةِۚ (iaitu didalam keadaan yang disebut dalam Al-Quran) sebagai ٱلْحَسِيبُ atau مَا بَيْنَهُمَا Sad 38:66 antara lapisan pemahaman dan kitab fizikal ini
- مَا بَيْنَهُمَا - sekumpulan النُّفُوسُ yang berada di dalam penggantungan ٱلْحَسِيبُ menunggu penghakiman sehingga sama ada mereka akan di-naik kan ke ٱلْفِرْدَوْسِ atau di-turun kan ke جحيم (peluang kedua tetapi peluang yang lebih sukar)
- mereka terpaksa menunggu agak lebih lama sehingga diizinkan oleh Allah apabila sudah bersedia untuk belajar semula daripada beberapa أَنفُسَكُمْ (diri manusia tertentu yang masih hidup di alam semesta fizikal)
Apa yang menyebabkan anda berada dalam ٱلْحَسِيبُ kerana anda beriman kepada Allah cuma anda menyekutukan Allah SWT - Syirk. Ya, anda masih boleh mengalami syirik apabila anda seorang yang beriman - Yusuf 12:106
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِٱللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ
majoriti besar أَكْثَرُهُم majoriti
di antara orang-orang yang beriman itu
adalah beriman ketika sedang
dalam keadaan يُشْرِكْ syirik mempersekutukan Allah .
Oleh itu, Allah SWT memberitahu bahawa anda boleh menjadi orang yang beriman kepada Nya tetapi itu tidak menjamin anda akan ke جَنّٰت atau ٱلْفِرْدَوْسِ kerana pentafsir merujuknya sebagai جَنّٰت tetapi Al-Quran menggunakan istilah ٱلْفِرْدَوْسِ - iaitu menggambarkan keadaan kebahagiaan anda di akhirat tanpa risiko daripada dipijak-pijak didalam جحيم. Dan keadaan ٱلْفِرْدَوْسِ itu akan tidak akan ke sana selagi anda mempunyai يُشْرِكْ.
Tetapi dalam fiedaws anda mungkin mempunyai hubungan langsung dengan Allah pada bila-bila masa yang anda pilih. Jadi ia adalah model cantik konsep yang cantik dan ia berkaitan dengan keupayaan kita untuk memahami dalam kehidupan ini. Tidak seperti model kehidupan akhirat yang kami berikan berdasarkan sumber alkitabiah anda masuk ke dalam kubur dan anda tunggu dan tunggu dan kami tidak tahu bila hari kalendar Kosmik akan datang beberapa ulama dengan topi lucu bercakap tentang akhir zaman dan sebelum assaarh dan mereka tidak memahami apa itu sebagai saarh dan mereka terus mencampur-adukkan semua konsep ini dan mengelirukan orang lebih-lebih lagi semasa mereka fikir mereka mengajar mereka dan melatih mereka dan membantu mereka.
Maksudnya al hissab ialah tempoh penghakiman. Semasa al hissab al-Quran merujuk kepada nafs kepada nufuss jamak jadi kami tunggu sehingga kami dibenarkan untuk menyingkirkan persekutuan kami dengan Allah sehingga kami bersedia untuk belajar semula daripada beberapa penduduk bumi mengapa kerana anda memilih untuk bergaul semasa hidup anda di dunia. akan diikat فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًۢا ini adalah ayat terakhir dalam surah Al-Furqan 25:77
قُلْ مَا يَعْبَؤُا۟ بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْۖ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكِزَونُ
anda akan perlu mempelajarinya mengikut apa yang anda dustakan sehingga anda mendustakan dengan berkata ;kita perlu belajar melalui ketidakpuasan melalui seorang Nabi melalui imam melalui hafiz melalui seorang pemimpin agama pendeta anda mendustakan anugerah daripada Allah untuk berhubung secara langsung dengan-Nya oleh itu ia adalah wajib ke atas anda - anda perlu belajar melalui cara yang sama yang anda pilih. Anda memilih untuk berhubung dengan beberapa penduduk bumi - Mati atau Hidup teka apa yang anda perlu tunggu untuk belajar daripada mereka, sehingga seseorang datang untuk mengajar anda perkara baharu. Apa lagi yang diperlukan jika anda adalah salah seorang nufuss di Akhirat di al hissab ia juga memerlukan keupayaan anda untuk mengubah fikiran anda dalam al hissab yang benar-benar sukar jadi lebih baik untuk belajar mengubah fikiran anda sekarang dan belajar semula semasa dunia ini kehidupan.
- Kita keluar dari al hissab ke al firdaw hanya selepas kita menguasai beberapa pembelajaran penting tentang tadbir urus mulk!
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.