Thursday, July 11, 2019

8. SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH, SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH



Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu.

Yang satu menyatakan yang banyak dan yang banyak menyatakan yang satu. Saling nyata-menyata tetapi tidak sama. Umpama bila kita membilang jari yang ada pada tangan kanan. Nampak ada 5 jari (banyak) tetapi yang 5 jari itu menunjukkan diri ibu jari yang satu. Yang 5 jari itu, menampakkan jari telunjuk yang satu, nampak jari hantu yang satu, nampak jari manis yang satu, nampak jari kelingking yang satu.

Yang nampak pada bilangan ada 5 jari, tetapi tetap menunjukkan diri-diri jari lain yang satu. 5 jari pun betul, 1 jari pun betul. 5 menunjukkan yang 1, yang 1 menunjukkan yang 5. Saling nyata menyata tetapi tidak sama. 5 bukan 1, dan 1 bukan 5, tetapi kesemuanya Jari.

Penyerahan diri kepada Allah hendaklah bulat dan padu. Bulat atau padunya penyerahan diri kepada Allah itu, hendaklah seumpama besi bilamana dibakar api, tetapi tidak pernah diambil iktibar darinya. Kamil ertinya tidak kelihatan lagi sifat-sifat diri yang terdahulu.

Segala-galanya telah menjadi satu, sebagaimana leburnya besi di dalam api. Begitulah konsep penyerahan diri kepada Allah. Kita jangan menyerahkan sebahagian dan sebahagiannya pula kita pakai. Seumpama serah anggota tubuh kepada Allah, dalam masa yang sama kita masih beranggapan bahawa akal fikiran itu, kita yang punya. Kita masih beranggapan bahawasanya akal fikiran, ikhtiar dan usaha itu milik kita. Itu bererti, penyerahan yang tidak habis (serah sebahagian dan sebahagian lagi tidak).

Penyerahan seperti ini, adalah penyerahan yang tidak bulat, tidak putus dan tidak padu. Inilah yang dikatakan penyerahan yang tidak suci dan tidak ikhlas.

Kita mendakwa bahawa kita sudah berserah diri kepada Allah tetapi dalam masa yang sama, kita masih mengada atau masih mewujudkan sifat diri. Seumpama kita masih beranggapan yang bahawasanya kejayaan kita itu adalah hasil dari pencarian ikhtiar dan usaha kita. Ini semua memberi gambaran kepada kita bahawasanya, penyerahan kita itu belum cukup sempurna putus dan belum cukup lengkap. Masih ada lagi sebahagian berserah kepada Allah dan sebahagiannya lagi masih bergantung kepada usaha dan ikhtiar kita.

Pandangan yang putus itu, adalah pandang yang banyak kepada yang satu dan pandang yang satu kepada yang banyak.

Petikkan Kitab Mati Sebelum Mati – Mukasurat 162-163


===========================================================
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya." (Al-Fajr: 27-28) 

 ILMU RAHASIA TENTANG NAFAS
NAFAS I
Adapun NAFAS yang keluar dan masuk itu dinamakan MUHAMMAD. Maka NAFAS itu dinamakan NABI kepada kita. (tapi kita bukan nabi?)
Kemudian yang dinamakan MUHAMMAD itu adalah PUJIAN, Maksud dari PUJIAN disini berkaitan dengan NAFAS..
Maka NAFAS itu dinamakan.. :
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul Ghuyub.
Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
- - - - - - - - - -
Dari NAFAS itulah timbunya Ibadah MUHAMMAD.
Dan dari JASAD kita itulah timbulnya Ibadah ADAM,
- - - - - - - - - -
Maka ibadah Muhammad itu :
SHOLATUL DA'IM =
Sholat terus-menerus.
WAHDAH FIL KASRAH =
"pandanglah satu kepada yang banyak"

- - - - - - - - - -
- Yang dinamakan NAFAS itu =
yang keluar masuk dari mulut.
- Yang dinamakan NUFUS itu =
yang keluar masuk dari hidung
- Yang dinamakan TANAPAS itu =
yang keluar masuk dari telinga.
- Yang dinamakan AMPAS itu =
yang keluar masuk dari mata.
Maka Nafas itulah yang menuju kepada "ARASHTUL MAJID"
karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang Nafas ini..,
Yaitu Ilmu GHAIBUL GHUYUB, karena itu adalah salah satu daripada ibadah MUHAMMAD.
- - - - - - - - - -
Ingat..!!
Ilmu Nafas harus disertai dengan praktek langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya saja…
Kita lanjutkan…
NAFAS Yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan JIBRIL,
Ucapannya "ALLAH".
NAFAS yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan IZRAIL,
Ucapannya "HU".
Maka Zikirullah yang dua itu dinamakan NUR.
Maka jadilah DUA NUR,
Yaitu kalimah "ALLAH" Satu NUR dan kalimah "HU" Satu NUR.
Dua NUR ini bertemu di atas BIBIR dan tidak masuk ke dalam TUBUH.
Amalan ini harus sampai ke derajatnya yang dinamakan "NURUL HADI"
ke arah itulah yang harus dicapai.
NAFAS yang naik di dalam tubuh ke Ubun-Ubun dinamakan AHMAD, lalu.. turun dari Ubun-ubun sampailah ke JANTUNG NURANI dinamakan IZRAIL,
Ucapanya "ALLAH".
Kemudian NAFAS yang dari JANTUNG naik lagi ke Ubun-Ubun, dinamakan JIBRIL,
Ucapannya ialah "HU".
Amalan inilah yang dinamakan :
"SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH dan SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH"
Inilah Pintu Makrifat…,
- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -
NAFAS II
Yang dinamakan HATI NURANI (qalbu) itu adalah NUR yang dipancarkan dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad) ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).
- - - - - - - - - -
* Adapun zikir NAFAS
ketika keluar = ALLAH
Dinamakan ABU BAKAR,
ketika masuk adalah HU
dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.
* Adapun zikir ANFAS
ketika keluar adalah = ALLAH
dan ketika masuk adalah HU
,letaknya ANFAS pada hidung,
dinamakan MIKAIL dan JIBRIL.
* Adapun zikir TANAFAS
itu adalah tetap diam dengan "ALLAH HU"
letaknya di tengah-tengah antara dua telinga, dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.
*Adapun zikir NUFUS
adalah ketika naik HU
dan ketika turun adalah "ALLAH"
letaknya di dalam JANTUNG,
DIRI NUFUS ini dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI… Sabda Nabi SAW :
"Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia".
- - - - - - - - - -
Berawal Nafas itu atas dua langkah Yaitu :
Satu Naik dan kedua Turun.
Maka takkala naiknya itu sampai ke langit tingkat 7
"WAN NUZUULU YAJRII ILAL ARDHI FA QOOLA HUWALLAH".
Dan takkala turun hingga 7 lapis bumi Maka NAFAS itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya : HUWA‬…
Takkala ia terhenti seketika antara ‪keluar ‬masuk TANAFAS, pujinya :‎ AH‬.. AH..
Takkala ia Tidur atau Mati NUFUS Namanya ‪:‎ HAQQU_DAIM‬.
- - - - - - - - - -
Ingatlah olehmu…
Dalam menjaga akan nafas ini, dengan menghadirkan makna ini senantiasa, di dalam berdiri.. dan duduk.. dan di atas segala aktifitas yang diperbuat.. hingga memberi manfaat kepada sekalian tubuh… dan .. segala Cahaya Nurul 'Alam itu atas seluruh anggota tubuh.
Maka tetaplah menilik kedalam hatimu, jadikanlah engkau hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dn Akhirat dan semoga dibukakan ALLAH baginya pintu selamat.
sejahteralah di dalam Dunia dan Akhirat…
Semoga dianugerahi ALLAH TA'ALA sampai kepada martabat segala Nabi dan segala Muslimin..
dan diharamkan ALLAH TA'ALA tubuhnya dimakan api neraka dan badanya pun tiada dimakan tanah didalam kubur.
Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan ALLAH TA'ALA dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa berhadapan Selalu… hingga sampai akhir ajalmu.
- - - - - - - - - -
NAFAS III
Normalnya NAFAS kita keluar masuk sehari semalam 24 000 kali pada siang hari 12000 kali..
dan pada malam hari 12000 kali inilah jumlah jam sehari semalam = 24 jam, pada siang 12 jam dan malam 12 jam,
Demikian hal-nya seperti huruf
"LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH",
masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya. Barang siapa Mengucap dengan sempurna yang 7 kalimah itu niscaya, ditutupkan ALLAH TA'ALA Pintu Neraka yang 7.
Juga barang siapa Mengucap yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni ALLAH TA'ALA yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita kepada Tuhan kita yang tiada henti yang dinamakan SHOLATUL DA'IM
(sekaligus melakukan puasa nafsu zahir dan batinnya).
- - - - - - - - - -
Sabda Nabi SAW :
ANA MIN NUURILLAH WAL 'AALAMI NUURII
Artinya:
"Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahaya-ku"
Sebab itulah dikatakan
AHMADUN NUURUL ARWAH
Artinya :
"Muhammad itu bapak dari sekalian Nyawa"
Dan dikatakan
ADAM ABU BASYAR
Artinya :
"Adam bapak sekalian tubuh".
- - - - - - - - - -
Adapun Awal Muhammad Nurani
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.
Adapun Awal Muhammad Nyawa
Adapun Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
Adapun yang bernama Allah Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibal Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan yaitu manusia yang tahu berkata- kata adanya.

- - - - - - - - - -
Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas ,maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat sholat da’im…
- - - - - - - - - -
Dzikir normal
Masuk nafas HU atau HU atau HA
Keluar nafas RIP atau WA atau YU
......
di Maret 25, 2016

https://www.blogger.com/blog-this.g


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.