Adakah terdapat 72 Perawan / Bidadari di Syurga
( Konsep حُورٌ di dalam Quran )
Ar-Rahman 55:72 - حُورٌ مَّقْصُورَٰتٌ فِى ٱلْخِيَام - حُورٌ -
bidadari yang tetap di tempat tinggal masing-masing - Tafsir-Awam
- حُورٌ = wanita dara yang telah dikurung dalam khemah;
(Dan ini benar-benar mewakili pemikiran misoginis dan sejujurnya salah maklumat atau mereka berat sebelah atau mempunyai batasan intelek maklumat.)
Metodologi Organik al-Quran
- حُورٌ (Hur) = penerangan tentang kitab suci ayat al-Quran
- Ayat-ayat al-Quran sangat padat dengan maklumat dengan makna yang bernas
- perlu dirungkai sebelum dapat difahami
- membongkar dengan teliti, sengaja, berdisiplin mengikut metodologi al-Quran
- Perkataan حُورٌ (Hur) - dari akar حُ و رٌ dan ia sering digunakan dengan konsep merungkai sesuatu.
(Sama sekali tidak kena mengena dengan wanita dara yang terkurung dalam khemah, atau syurga atau mana-mana perkara ini)
- ٱلْخِيَام - tafsir awam khemah - sbg kiasan maksud harfiah - sabda Nabi (SAW) "orang yang bersaksi tentang kebenaran (syahid) dia sanggup mempertahankan dirinya sebagai saksi kebenaran - dia adalah dilindungi Allah (SWT) ٱلْخِيَام "khemah" Allah (SWT)"
Ar-Rahman 55:74 - لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ “(Bidadari-bidadari itu) tidak pernah disentuh oleh manusia - tidak juga oleh jin” .Tafsir-Awam
- konsep sama, ayat-ayat kitab suci ini tidak pernah rosak; tidak juga diubah suai oleh manusia mahupun jin sejak wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
- حُورٌ ayat-ayat ini, di bawah perlindungan Allah (SWT), maka perlu dibongkar
- بِحُورٍ عِينٍ - Ayat-ayat kitab suci al-Quran ini telah dibungkus; dipelihara; tersimpan rapi oleh Allah (SWT).
- Ar-Rahman 55:78 - تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ Maha Sucilah nama Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan dan semua ayat-ayat itu berada di bawah perlindungan Allah (SWT).
- Justeru itu ia perlu dibuka dan dianalisis dari aspek morfologi, pembentukan katanya,
- mengeluarkan makna sebenarnya sebelum dapat difahami, sebagai menyahut perintah Allah (SWT)
- dan mereka yang telah merungkai maksud kebenaran perlu melakukan nya dengan disengajakan, teliti, berdisiplin mengikut Metodologi Al-Quran, mereka ini akan dilindungi oleh Allah (SWT)
Jadi, inilah maksud sebenar makna indah yang tersirat ini - Ad
-Dukhan 44:51 - إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى مَقَامٍ أَمِينٍ Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, ditempatkan dalam taman-taman Syurga dan nikmat kesenangan yang tidak ada taranya- ٱلْمُتَّقِينَ = “orang-orang yang alim / bertaqwa ” - tafsiran ini kurang tepat, tetapi dalam Al-Quran ia ٱلْمُتَّقِينَ adalah istilah yang sangat spesifik, lebih tepat - jurubahasa yang berhati-hati, berdisiplin “alim yang bertaqwa” dalam menerapkan Metodologi al-Quran, dan mereka itu menikmati kedudukan yang selamat - فِى مَقَامٍ أَمِينٍ
- dan ia selaras dengan hadis Nabi (SAW) yang bersabda “orang yang bersaksi tentang kebenaran (syahid) dia menyaksikan kebenaran dia sanggup berdiri dan meletakkan dirinya sebagai saksi kebenaran yang benar dilindungi oleh khemah Allah (SWT)”
- Ad-Dukhan 44:52 - فِى جَنَّٰتٍ وَعُيُونٍ Mereka dijamin dalam pemahaman. Perkataan جَنَّٰتٍ berasal daripada kata kerja "جَنّة" dan kita melihatnya dalam ayat Al-An'am 6:76 :-
- Al-An'am 6:76 -
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ ٱلَّيْلُ رَءَا كَوْكَبًاۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّىۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَآ أُحِبُّ ٱلْءَافِلِينَ
Maka ketika ia berada pada waktu malam yang gelap, ia melihat sebuah bintang (bersinar-sinar), lalu ia berkata: "Inikah Tuhanku?" Kemudian apabila bintang itu terbenam, ia berkata pula: "Aku tidak suka kepada yang terbenam hilang".
- فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ. Ibrahim (as) sedang merenung dikepung dalam kegelapan malam, ia melihat bintang seketika sebelum ia terbenam hilang, maka Ibrahim tidak berapa menyukainya. Itulah konteks kata kerja جَنَّ mewakili kawasan atau tempat di mana dia duduk dan memahami perkara-perkara; juga mewakili imej metafora, di mana seseorang boleh akses kefahaman peribadi ini
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.